Sosial Media, Karbit Politik dan Fanatisme

Jreng...jreng..... pemilihan presiden Indonesia akan segera dilaksanakan, tepatnya 5 hari dari sekarang yaitu tanggal 9 Juli 2014 nanti. Sudah punya pilihan ? masih bingung ? atau masih berpikiran golput ? well, itu adalah hak bagi semua rakyat Indonesia yang telah memenuhi persyaratan untuk memilih.

Ada yang menarik melihat jejaring sosial pada tahun politik ini, bukan menarik sih sebenarnya tetapi mengganggu lebih tepatnya :p. Yap, pemilu yang dilaksanakan pada tahun ini memang sangat berbeda dengan pemilu sebelumnya yang telah beberapa kali dilaksanakan oleh Indonesia. Usia saya yang masih 22 membuat saya tidak begitu mengikuti perkembangan politik pada tahun demokrasi sebelumnya atau 5 tahun yang lalu, tetapi menurut pengeliatan saya, tahun ini merupakan tahun yang sangat 'mengerikan' terlebih lagi menjelang pemilihan Presiden yang baru.

Mengapa saya mengatakan 'mengerikan' ? yah, sosial media bahkan media besar baik elektronik maupun cetak sekarang tidak mudah lagi dijumpai pemberitaan netral, kenapa ? tentunya karena semua media itu ikut bergabung bersama orang-orang yang sedang bertarung dalam politik :p.

Banyak sekali orang-orang yang seakan mengerti tentang capres a atau capres b dan sebagainya. Menurut saya hal itu lumrah, tetapi tidak lumrah ketika banyak fitnah untuk 'mengagungkan' capres tertentu. Fanatisme seakan cepat sekali menyebar ke pikiran masyarakat Indonesia menjelang pemilihan Presiden. Peran sosial media yang dapat digunakan dengan cepat untuk menyebarkan informasi memang menjadi penyebab utama, banyaknya fitnah demi 'mengagungkan' jagoan masing-masing membuat beberapa orang yang tidak mau mencari kebenaran informasi, menjadi mudah teracuni oleh informasi tersebut.

Sungguh hal yang miris melihat banyak orang yang dahulu berteman menjadi bermusuhan hanya karena beda pilihan Capres. Jika memiliih Presiden itu demi memajukan Indonesia, kenapa proses pemilihannya saja sudah terpecah belah ? sungguh mengerikan melihat fanatisme dari karbit politik akibat sosial media, menghargai perbedaan pemimpin saja ricuh, gimana menghargai perbedaan lainnya ?

Demikian tulisan ga penting dan sok tau dari saya mahasiswa yang sudah bosan melihat hal-hal diatas :p, semoga pemilihan nanti tetap damai, saling menghormati dan berbesar hati dengan hasilnya. Salam blogger :).

0 komentar :

Post a Comment

Gunakan bahasa yang santun ya :)